Search Suggest

Dalil Kesunnahan Memotong Rambut dan Kuku


Dianjurkan untuk memotong kuku, rambut dan bulu dalam kurun waktu atau sebelum masa 40 hari berdasarkan pada hadits sahih riwayat Muslim dan Tirmidzi

ﻭُﻗِﺖَ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻗﺺ ﺍﻟﺸﺎﺭﺏ، ﻭﺗﻘﻠﻴﻢ ﺍﻷﻇﻔﺎﺭ، ﻭﻧﺘﻒ ﺍﻹﺑﻂ، ﻭﺣﻠﻖ ﺍﻟﻌﺎﻧﺔ . ﺃﻟّﺎ ﻧﺘﺮﻙ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ

Artinya: Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.

Al-Mubarak dalam Tuhfatul Ahwadzi, hlm. 8/32, mengomentari maksud hadis di atas dengan mengutip beberapa pendapat sbb:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ : ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻻ ﻧﺘﺮﻙ ﺗﺮﻛﺎ ﻧﺘﺠﺎﻭﺯ ﺑﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ، ﻻ ﺃﻧﻪ ﻭﻗﺖ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﺘﺮﻙ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ . ﻗﺎﻝ ﻭﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺃﻧﻪ ﻳﻀﺒﻂ ﺑﺎﻟﺤﺎﺟﺔ ﻭﺍﻟﻄﻮﻝ ، ﻓﺈﺫﺍ ﻃﺎﻝ ﺣﻠﻖ . ﺍﻧﺘﻬﻰ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻮﻛﺎﻧﻲ : ﺑﻞ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺃﻧﻪ ﻳﻀﺒﻂ ﺑﺎﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺍﻟﺘﻲ ﺿﺒﻂ ﺑﻬﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ـ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ـ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﺗﺠﺎﻭﺯﻫﺎ ﻭﻻ ﻳﻌﺪ ﻣﺨﺎﻟﻔﺎ ﻟﻠﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻘﺺ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻄﻮﻝ ﺇﻟﻰ ﺍﻧﺘﻬﺎﺀ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻐﺎﻳﺔ

Artinya, Imam Nawawi berkata: makna hadits adalah hendaknya kita tidak meninggalkan tidak mencukur melewati 40 hari. Bukan maksudnya meninggalkan waktu 40 hari. Imam Nawawi berkata: Pendapat terpilih adalah batasan untuk mencukur atau memotong tergantung kebutuhan dan panjang rambut / kuku. Apabila panjang maka hendaknya dipotong. Syaukani berkata: Pendapat terpilih adalah dibatasi 40 hari sebagaimana batasan Rasulullah. jadi, tidak boleh melewati 40 hari dan tidak dianggap melawan sunnah orang yang tidak mencukur dll setelah panjang sampai habisnya akhir masa (40 hari) itu.

SUNNAH POTONG KUKU, RAMBUT, BULU PADA HARI JUM'AT DAN HARI LAIN

Sunnah memotong kuku, rambut dan bulu-bulu lain pada hari Jumat berdasarkan pendapat mazhab Syafi'i. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 1/340, berkata:

ﻭﻗﺪ ﻧﺺ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺗﻘﻠﻴﻢ ﺍﻷﻇﻔﺎﺭ ﻭﺍﻷﺧﺬ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺸﻌﻮﺭ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ

Artinya: Imam Syafi'i dan ulama mazhab Syafi'i berkata sunnah memotong kuku dan bulu-bulu lain pada hari Jumat.

Ibnu Hajar Asqalani mengutip pendapat Ahmad bin Hanbal dalam Fathul Bari, hlm. 10/346, berkata:

ﻭﺳﺌﻞ ﺃﺣﻤﺪ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺴﻦ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ، ﻭﻋﻨﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ، ﻭﻋﻨﻪ ﻳﺘﺨﻴﺮ، ﻭﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ : ﺃﻧﻪ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﻛﻴﻒ ﻣﺎ ﺍﺣﺘﺎﺝ ﺇﻟﻴﻪ .

Artinya: Ahmad bin Hanbal ditanya tentang soal itu, ia menjawab: "Sunnah pada hari Jum'at, pada hari Kamis, dan pada hari apapun yang dipilih. Inilah pendapat yang muktamad: bahwa sunnah memotong rambut dan kuku apabila diperlukan.

Pendapat Ahmad bin Hanbal ini disetujui oleh Al-Qurtubi dalam Al-Mufhim ia menyatakan:

ﺫﻛﺮ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺗﺤﺪﻳﺪ ﻷﻛﺜﺮ ﺍﻟﻤﺪﺓ، ﻭﻻ ﻳﻤﻨﻊ ﺗﻔﻘﺪ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ، ﻭﺍﻟﻀﺎﺑﻂ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺍﻻﺣﺘﻴﺎﺝ . ﻭﻛﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ : ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ ﻳﻀﺒﻂ ﺑﺎﻟﺤﺎﺟﺔ .

Artinya: 40 hari adalah batasan untuk waktu maksimal. Tidak dilarang melakukan potong kuku dan rambut dari Jumat. Batasannya adalah kebutuhan. Sebagaimana pendapat Imam Nawawi: Pendapat yang terpilih adalah tergantung kebutuhan. (Lihat, Ibnu Hajar Asqalani dalam Fathul Bari, hlm. 10/346)

Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 1/340

ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺨﺘﻠﻒ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﺧﺘﻼﻑ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻭﺍﻷﺷﺨﺎﺹ، ﻭﺍﻟﻀﺎﺑﻂ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺨﺼﺎﻝ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ

Artinya: Waktu pemotongan kuku dan rambut berbeda karena perbedaan kondisi dan individu. Batasannya adalah kebutuhan.

Al-Buhuti dalam Kasyaf Al-Qina', hlm. 1/76, menyatakan:

ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﺃﻱ : ﺣﻒ ﺍﻟﺸﺎﺭﺏ، ﻭﺗﻘﻠﻴﻢ ﺍﻷﻇﺎﻓﺮ، ﻭﻛﺬﺍ ﺍﻻﺳﺘﺤﺪﺍﺩ، ﻭﻧﺘﻒ ﺍﻹﺑﻂ، ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ، ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻗﻴﻞ : ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ . ﻭﻗﻴﻞ : ﻳُﺨَﻴَّﺮ

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺴﺨﺎﻭﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻣﻮﺿﻮﻉ ﻗﺺ ﺍﻷﻇﺎﻓﺮ : ﻟﻢ ﻳﺜﺒﺖ ﻓﻲ ﻛﻴﻔﻴﺘﻪ ﻭﻻ ﻓﻲ ﺗﻌﻴﻴﻦ ﻳﻮﻡ ﻟﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺷﻲﺀ

Artinya: Memotong kumis dan kuku, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak dilakukan pada hari Jumat sebelum shalat. Pendapat lain: pada hari Kamis. Pendapat lain: terserah. Al-Hafidz Al-Sakhawi dalam topik memotong kuku berkata: Tidak ada ketetapan dari hadis Nabi dalam segi cara juga dalam penentuan hari.

Ibnu Hajar Asqolani, dalam Fathul Bari, hlm. 10/346, menyimpulkan:

ﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﻤﻨﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻔﻘﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺒﺎﻟﻐﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻨﻈﻒ ﻓﻴﻪ ﻣﺸﺮﻭﻉ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ

Artinya: Tidak ada larangan untuk selalu memotong (rambut, kuku, bulu) pada (setiap) hari Jum'at. Karena intensif dalam membersihkan diri itu disyariatkan (disunnahkan).