Berikut ini adalah cara meredam marah menurut kitab ihya ulumuddin, berikut terjemahannya.
Sumber: Kitab Ihya III/173
ﺍﻷﻭﻝ ﺃﻥ ﻳﺘﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﺍﻷﺧﺒﺎﺭ ﺍﻟﺘﻲ ﺳﻨﻮﺭﺩﻫﺎ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﻛﻈﻢ ﺍﻟﻐﻴﻆ ﻭﺍﻟﻌﻔﻮ ﻭﺍﻟﺤﻠﻢ ﻭﺍﻻﺣﺘﻤﺎﻝ ﻓﻴﺮﻏﺐ ﻓﻲ ﺛﻮﺍﺑﻪ
Bertafakur dengan hadits2 tentang kelebihan orang yg mampu menahan amarah, sebagiannya “hai anak adam, ingatlah Aku ketika marah, Aku akan mengingatmu saat marah maka tidak akan Aku hapus engkau dalam golongan orang-orang yang Aku hapus”
ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺃﻥ ﻳﺨﻮﻑ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﻌﻘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ
Menakuti diri kita sendiri akan siksaan Allah bagi orang pemarah
ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺃﻥ ﻳﺤﺬﺭ ﻧﻔﺴﻪ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﻭﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻡ ﻭﺗﺸﻤﺮ ﺍﻟﻌﺪﻭ ﻟﻤﻘﺎﺑﻠﺘﻪ ﻭﺍﻟﺴﻌﻲ ﻓﻲ ﻫﺪﻡ ﺃﻏﺮﺍﺿﻪ ﻭﺍﻟﺸﻤﺎﺗﺔ ﺑﻤﺼﺎﺋﺒﻪ ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﺨﻠﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺼﺎﺋﺐ ﻓﻴﺨﻮﻑ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﻌﻮﺍﻗﺐ ﺍﻟﻐﻀﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﺨﺎﻑ ﻣﻦ ﺍﻵﺧﺮﺓ
Mengingatkan dirinya sendiri akan dampak permusuhan karena bias saja akan berdampak menimbulkan musibah di dunia pada diri sendiri bila ia tidak takut akan dampak marah saat di akhirat kelak
ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﺃﻥ ﻳﺘﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﻗﺒﺢ ﺻﻮﺭﺗﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﻀﺐ ﺑﺄﻥ ﻳﺘﺬﻛﺮ ﺻﻮﺭﺓ ﻏﻴﺮﻩ ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﻐﻀﺐ ﻭﻳﺘﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﻗﺒﺢ ﺍﻟﻐﻀﺐ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ
Melihat jeleknya marah, dengan cara mengingat orang lain saat marah, bararti kitapun kalau marah juga jelek
ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﺃﻥ ﻳﺘﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺪﻋﻮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻡ ﻭﻳﻤﻨﻌﻪ ﻣﻦ ﻛﻈﻢ ﺍﻟﻐﻴﻆ
Mengingat2 kembali hal yang menjadikan kita marah dan bisa menghilangkan sabar kita
ﺍﻟﺴﺎﺩﺱ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻏﻀﺒﻪ ﻣﻦ ﺗﻌﺠﺒﻪ ﻣﻦ ﺟﺮﻳﺎﻥ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻋﻠﻰ ﻭﻓﻖ ﻣﺮﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻋﻠﻰ ﻭﻓﻖ ﻣﺮﺍﺩﻩ ﻓﻜﻴﻒ ﻳﻘﻮﻝ ﻣﺮﺍﺩﻱ ﺃﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﻣﺮﺍﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﻮﺷﻚ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻏﻀﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻦ ﻏﻀﺒﻪ
Mencoba menyadari bahwa marah sebenarnya adalah keinginan agar yang dikehendaki sesuai dengan kehendak Allah, bukankah artinya kita akan memaksakan
kehendak kita diatas kehendak Allah ?
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﺄﻥ ﺗﻘﻮﻝ ﺑﻠﺴﺎﻧﻚ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ ﻫﻜﺬﺍ ﺃﻣﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﻴﻆ
Saat marah cobalah membaca TAAWWUDZ